Sejenak mata terpejam hanya sekitar 90 menit
mungkin sebelum azan subuh menyertai kokokan ayam yang mengawal fajar terangkat
dari persemayaman .
Terangkai bintang dan langit malam yang mulai
terhapus oleh rasa capai yang kian menekan ,menyisakan lembar demi lembar
amanah nilai untuk dipamerkan pada sang ibu esok hari .
Hanya sedikit keluh ,bukan untuk rasa capai
tapi untuk waktu yang tak tercipta lebih luas ,hanya IPK yang dapat diwujudkan
dalam bentuk secari kertas yang mungkin menjadi tujuanku kah ?
Gelas gelas kopi dan piring bekas mi instan
yang belum terbilas ,sempurna berserakan menyaksikan cekikikan penuh makna
tentang cara menghargai hidup ,belajar dari perbedaan prinsip di tiap tiap
kepala yang rata rata berambut sama hitam .
Memunculkan statement statement cerdas yang
mencoba untuk membantu mengisi kekosongan faham kebodohan yang telah tercipta ,
. .
Namun apa daya ,sang raga tak berdiri sekokoh
dan setangguh si akal
Dan kembalilah ia mulai mandi ,mengawali hari
dengan sikap tersembunyi ,takut akan kesombongan yang menelan semua pemikiran
pemikirannya , . .
kembali pada sajak usang yang bisu dan beku .
Melayang dan kembali jatuh pada ibu .
Terhanyut dan terbuai dalam pilu .